Menikmati Kopi Panas di Tengah Sejuknya Bukit Menoreh

By Elsagina Wiranti Putri - May 12, 2018


Awalnya, saya bukanlah penikmat kopi dan bahkan saya tidak tahu bahwa setiap biji kopi memiliki taste note-nya masing-masing. Setiap saya pergi ke coffee shop, yang saya pesan selalu ada embel-embel karamel di belakangnya atau Latte dengan gula cair yang banyak. Berawal dari tante saya yang sempat mencoba berbisnis kopi dengan metode manual brew dan saya juga sempat part-time di Starbucks saat semester akhir perkuliahan, disitulah saya belajar dan mengenal lebih jauh tentang kopi. Beberapa hal yang saya ketahui diantaranya; kopi memiliki taste note sesuai dengan dimana biji kopi tersebut ditanam atau berasal seperti taste note Coklat, Karamel, Herbs, Spice, dan lain-lain atau  Latte yang disajikan panas akan terasa manis dengan sendirinya apabila susu yang digunakan di-steam dengan benar. Begitupun dengan Mas-nya, sebelum menjadi penikmat kopi seperti sekarang, kopi yang dinikmati hanya kopi espresso-based (re: Latte, Cappuccino, dll) saja, sampai akhirnya sekarang dia jauh lebih memilih kopi dengan metode manual brew, tanpa susu dan tanpa gula. Bisa dibilang kita berdua sudah sama-sama kecanduan kafein, satu hari tidak ngopi saja rasanya kepala langsung pusing dan kerja pun tidak maksimal.


Liburan tahun baru kemarin, kami berdua memutuskan ke Jogja lagi. Awalnya, saya sudah membuat itinerary untuk 4 hari 3 malam, namun semua berubah menjadi 100% wisata kopi yang akhirnya kita sebut dengan Coffeecation. Mungkin beberapa dari kalian sudah membacanya di personal blog saya, tapi saya ingin menulis tentang tempat ini secara khusus dalam post ini. 



Saat berkunjung ke tempat ini, saya dan Mas-nya disambut oleh Pak Rohmat selaku pemilik Kedai Kopi Menoreh, beliau mengarahkan parkir kami dan menuntun kami untuk menuju kedai kopi miliknya. Karena lokasinya berada di perbukitan, tempat ini sangat sejuk di sore hari sehingga kopi panas menjadi pilihan yang sangat tepat. Terdapat dua pilihan kopi yaitu Arabika dan Robusta (jangan berharap ada kopi espresso based ya! 😆) Untuk metode penyeduhan kopinya pun hanya ada Turkish Brew dan juga terdapat berbagai macam pilihan snack seperti Tempe Mendoan, Kacang Rebus dan salah satu makanan ringan khas daerah Kulon Progo yang bernama Geblek. Di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat ini juga terdapat perkebunan kopi, jadi kalian tidak hanya menikmati kopi saja namun bisa membeli biji kopi khas Bukit Menoreh.  Untuk range harganya sendiri, kalian tidak perlu khawatir karena semua menu disini amat sangat terjangkau, bahkan secangkir Kopi Luwak saja harganya hanya sekitar 25.000 Rupiah.




Walaupun untuk menuju lokasi ini cukup memakan waktu, yaitu sekitar 1,5 - 2 jam dari pusat kota, namun tempat ini benar-benar recommended! Bahkan menurut saya suasananya hampir mirip dengan Ubud, Bali. Intinya, kalau kalian penikmat kopi dan memiliki waktu cukup panjang di Jogja jangan lupa untuk sempatkan waktu mampir ke tempat ini. 😁

Lokasi:
Madigondo RT. 26 RW.10
Sidoharjo
Samigaluh
Kulonprogo, DIY

Tips:
  • Datang sore hari sekitar pukul 3 sore agar tidak terlalu panas
  • Apabila datang beramai-ramai lebih baik reserve terlebih dahulu agar bisa duduk di Gazebo
  • Apabila berpatokan dengan GPS, lebih baik pahami dulu rute nya karena menuju lokasi ini sangat susah mendapatkan sinyal.
Rekomendasi Saya:
  • Kopi Luwak
  • Geblek (Makanan Ringan Khas Kulon Progo; terbuat dari tepung tapioka dan disajikan dengan gula jawa cair dan campuran jahe)
Phone & Hours:
0878-4319-6105
08:00 AM - 10:00 PM

  • Share:

You Might Also Like

0 comments