Kisah Dari Tanah Flores #1

By Elsagina Wiranti Putri - April 12, 2018




“Kamu nyangka gak kita bisa sampai ke Flores?” — merupakan kata-kata yang entah berapa kali terucap dari si Mas-nya, begitulah kalau liburan cuma biasa ke Jogja atau Bandung jadinya heran sendiri.

Awal 2017 saya merasa sangat penat dengan Jakarta, perbaikan jalan dimana-mana membuat Jakarta dari yang tadinya sudah macet menjadi semakin tidak karuan, apalagi saya tinggal di daerah Mampang dan kerja yang mobile dengan waktunya tidak menentu setiap harinya. Saya lupa tepatnya hari apa, tapi di hari itu saya bilang ke Mas-nya kalau saya butuh pergi ke laut. Sungguh masalah anak labil yang sebenarnya sudah gak pantes lagi saya rasain.

“Aku pengen ke Flores, sendiri.”
“Jauh banget, Elsaaa....”
Saya kemudian gak balas apa-apa, cuma kirim gambar aja betapa bagusnya Flores ini. Dan dibalas dengan 3 kata:
“Oke aku ikut.”
Dan itulah dia partner saya. Hobinya komentar tentang hobi jalan-jalan saya tapi kalau saya mau liburan sendiri dia gak rela dan kalau diajak, susah nolaknya. Maklum, Libra.

Akhirnya kita pun memastikan untuk pergi di Bulan September, bisa dibilang itu waktu yang pas untuk berkunjung ke Flores. Cuacanya memang panas luar biasa tapi udaranya bersih dan yang terpenting, tiket pesawatnya gak mahal-mahal banget.
Setelah browsing dan research travel planner untuk ke Flores, saya langsung jatuh cinta sama Le Pirate Explorer yang saya temukan di Trip Advisor. Jujur, Le Pirate sendiri memang cukup mahal dan sebenarnya banyak sekali jasa travel diluar sana dengan harga yang lebih terjangkau dan destinasi lebih lengkap yang  bisa ditemukan di Instagram seperti: Hypetrip, Indonesia Juara Trip, Wanderlust Project ID, dan masih banyak lagi.

Le Pirate sendiri menawarkan beberapa paket liburan mulai dari full day trip sampai 5 Days 4 Nights trip, tapi karena saya dan Mas-nya merupakan pasangan BPJS alias Budget Pas-Pasan Jiwa Sosialita, kita putuskan untuk beli paket 3 Days 2 Nights live on board dan 2 nights on Le Pirate hotel (1 hari sebelum trip live on board dan 1 hari sesudah trip live on board. Sebenarnya adanya opsi stay 2 malam dihotel sebelum dan sesudah trip ini pas sekali terutama untuk yang gampang lelah setelah perjalanan panjang).

Menurut saya pribadi 3 Hari 2 Malam benar-benar tidak cukup untuk mengeksplor Labuan Bajo karena memang seindah itu. Surreal rasanya! Walaupun Le Pirate (3D2N) tidak mengunjungi beberapa destinasi yang menjadi main attraction di Labuan Bajo seperti Pulau Rinca atau Pulau Padar, tapi destinasi yang saya dan Mas-nya tuju sudah bagus sekali. Mulai dari Pulau Mawan/Mauan, Mangiatan, Sebayur, Batubolong, Manta Point, Gili Laba dan Taka Makassar.
Untuk review mengenai Le Pirate Explorer akan saya ceritakan di post berikutnya, terima kasih sudah membaca! :)


  • Share:

You Might Also Like

0 comments